myGuhabau Amazing Adventure

HARGA PAKET GUHA BAU BODY RAFTING

HARGA PAKET GUHABAU BODYRAFTING -GREEN CANYON Per Paket 5 (lima) orang Standard Package 01 Rp. 1.125.000,- Distance : 10 KM (4-5 JA...

pesona tersembunyi bumi pakidulan

Banyak tempat tempat di daerah selatan kabupaten Ciamis yang belum tersentuh yang memiliki keindahan yang luar biasa. Potensi luar biasa ini perlu perhatian dinas Pariwisata untuk pengembangan daerah wisata khususnya bumi pakidulan.

SEJUTA PESONA GREEN CANYON


SUNGAI MEREJAN PESONA BARU RAFTING


SATU LAGI PESONA YANG TAK KALAH INDAH DARI CUKANG TANEUH

Sungai Merejan Ciawitali-Green Canyon
Satu lagi rekomendasi datang dari Green Canyon, kampung yang memiliki panorama indah. Selain Green Canyon (cukang taneuh) yang sudah populer, di hulu sungai ini yang masih satu aliran dengan green canyon,terdapat tempat yang mencuri perhatian, tidak lain adalah sungai Merjan. Sungai ini terletak mulai kampung merjan Desa Kertayasa hingga kampung Cibuluh, dan seterusnya melintasi green canyon dan bermuara di Batukaras.Sungai Merjan ini berjarak sekitar 4km dari dermaga Green Canyon. Sungai ini sangat cocok untuk menjadi salah satu pilihan dikala Green Canyon tidak bisa dikunjungi karena debit air tinggi atau banjir atau mungkin bagi pemula karena debit air dan arus tidak begitu extrim . Lintasan pengarungan sepanjang 8 km dan lama pengarungan sekitar 2 jam. Patut dicoba, selain dapat menjadi sensasi tambahan,berguna juga sekedar mencicipi air sungai yang bersih.



Ke Pangandaran...Satu Jam Saja

Sekarang Tidak Ada Yang Mustahil, Ke Pangandaran Bisa Cuma Satu Jam Dari Jakarta 
Kini Anda bisa menempuh jalur udara untuk pergi ke Pangandaran, yang bisa memangkas waktu hingga 6 jam dibandingkan lewat jalur darat. Tapi bagi yang masih ingin menikmati perjalanan darat boleh-boleh saja. Dua-duanya sangat menyenangkan bila berwisata bersama orang-orang yang seru!

NAIK PESAWAT LEBIH CEPAT


Jalanan macet? Malas nyetir? Tua di Jalan? Tak ada lagi yang menghalangi untuk pergi ke Pangandaran. Tinggal naik pesawat, duduk manis selama satu jam, sampai dah! SUSI AIR melayani penerbangan ke Pangandaran dengan menggunakan pesawat Cessna Grand Caravan C2088 bermuatan 12 orang.  Saat terbang , Anda pun diberi air dan makanan kecil,dan dipastikan nyaman untuk perjalanan Anda.

Jakarta-Pangandaran
10.30-11.30 (setiap hari)
Pangandaran-Jakarta
13.30-14.30 (setiap hari)
Tiket Rp.520.000
Berangkat dari Bandara Halim Perdanakusumah,
Jakarta Timur



Bandung-Pangandaran
12.40-13.20 (setiap hari)
Pangandaran-Bandung
11.40-12.20 (setiap hari)
Tiket Rp.280.000
Berangkat dari Bandara Husen Sastranegara


Reservasi:
081 121 23921/3922 (Jakarta)
081 121 23923/3924 (Bandung)
081 121 23925/3926 (Pangandaran)
www.susiair.com

Catatan: Walaupun calon penumpang hanya 1-2 orang,tetap melakukan penerbangan



Legenda Pangandaran Dibalik Alam Nan Indah

KATA PANGAN DAN DARAN ADALAH DUA KATA YANG MEMBENTUK NAMA PANGANDARAN. PANGAN ARTINYA MAKANAN DAN DARAN ARTINYA PENDATANG. MAKA PANGANDARAN MENJADI SUMBER MAKANAN BAGI PARA PENDATANG.

Pangandaran memang telah menjadi sumber makanan bagi para pendatang, karena gelombang lautnya yang kecil sehingga mudah mencari ikan dan tanah yang subur di daerah ini membuat banyaknya para pendatang yang kemudian menetap dan menjadikan sebuah perkampungan.

Memasuki Taman Wisata Alam (TWA) Pananjung Pangandaran seperti membawa kita ke sebuah zaman di masa lampau.
Sebelum banyak pendatang, desa Pananjung yang yang diberi nama oleh para sesepuh ini ditempati para nelayan dari suku sunda. Pananjung berasal  dari kata pangnanjung-nanjungna yang artinya paling subur atau paling makmur. Dulunya desa ini merupakan salah satu pusat kerajaan,sezaman dengan Kerajaan Galuh Pangauban pada sekitar abad XIV Masehi. Rajanya bernama Prabu Anggalarang, yang menurut salah satu versi cerita, masih merupakan keturunan Prabu Haur Kuning, raja pertama kerajaan Galuh Pangauban. Namun kerajaan ini hancur diserang para bajo (bajak laut) karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hasil buminya kepada mereka.
Kita bisa melihat peninggalan sejarah umat Hindu disini, yaitu Batu Kalde atau Sapi Gumarang. Menurut cerita, lokasi ini merupakan tempat tinggal seorang nakhoda kapal sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani, yaitu sapi Gumarang. Disamping situs tersebut terdapat sebuah makam kosong yang merupakan simbol pembesar Hindu.

GUA-GUA PENUH LEGENDA
Dari sana, setelah melintasi pepohonan besar, dapat ditemui pula Gua Lanang, yang merupakan keraton pertama kerajaan Galuh Pangauban.
Dikawasan ini banyak legenda-legenda yang menarik untuk diceritakan dan dilihat secara langsung, seperti Gua Panggung. Konon, gua ini merupakan tempat berdiam seorang anak angkat Dewi Loro Kidul yang bernama Embah Jaga Lautan, yang bertugas untuk menjaga lautan di daerah jawa barat. Beliau sebenarnya berasal dari dari Mesir dan ditugaskan untuk menyiarkan agama Islam. Nama Panggung diberikan karena di Gua ini terdapat tempat seperti panggung yang bisa digunakan untuk sembahyang.
Lain lagi dengan legenda Gua Parat atau Gua Keramat. Dipercaya Gua ini merupakan tempat bersemedi beberapa pangeran dari Mesir, yaitu Pangeran Ke- X (syekh Ahmad), Pangeran Kanoman (syekh Muhammad), Pangeran Maja Agung dan Pangeran Raja Sumenda. Di dalam Gua ada dua makam sebagai simbol bahwa di tempat inilah syekh Ahmad dan syekh Muhammad menghilang.

POTENSI WISATA ALAM
Selain gua-gua, kunjungi pula Cirengganis, sebuah mata air yang dipercaya dapat membuat awet muda dan membuat anda cepat mendapat jodoh. Konon, tempat ini dulunya adalah sebuah pemandian berupa sungai yang dimiliki Raja Mantri. Ketika raja sedang melihat-lihat pemandian, ada seorang putri dari khayangan bernama Dewi Rengganis, yang sedang mandi bersama inang-inangnya. Karena jatuh hati, Raja mengambil pakaian Dewi Rengganis dan akibat dari perbuatan Raja tersebut Dewi Rengganispun menikahi Raja Mantri.
Tidak hanya penuh legenda, TWA Pananjung Pangandaran juga merupakan situs bersejarah sejak zaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1922, seorang Belanda yang bernama Y.Eycken, yang menjabat sebagai Residen Priangan membeli tanah pertanian di Pananjung Pangandaran untuk dijadikan taman buru. Di taman ini dilepaskanlah seekor banteng,3 ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa. Tahun 1934, statusnya diubah menjadi suaka alam dan marga satwa, karena memiliki aneka ragam satwa dan tanaman langka. Pada tahun 1961, ditemukan bunga Raflesia padma, yang kemudian berhasil membuat statusnya menjadi cagar alam.
Barulah pada tahun1978, Pananjung Pangandaran dijadikan taman wisata alam, karena potensinya sangat mendukung pengembangan pariwisata alam.